Senin, 27 Mei 2013


Sekedar Sadar
Di atas gemulai tangannya terpantul diriku yang buruk
Ketidakadilanku
Ketidakpedulianku
Ia menyeru keras kepada hatiku walau tanpa kata
Masyaallah…
                Ia sapu rata kotoran di depan mataku
                Jelas  ini yang kududuki
                Aku tak sadar nan keterlaluan
                Baru dia berletih panjang
                Sebagai ratu, lantas pembantu
Aku yang tak ada apa-apa
Diam nikmat bersahaja
Tak peka, tak tahu malu dengan dia
Sang Penggenggam sapu yang tak kenal lelah
Berkicau indah pada seperjuangannya
Kau tak perlu memikirkan susah sedang kau pernah terjerumus lebih dalam
Syukuri saja.
                Tak kubayang aku yang ambisius
                Hanya di depan mereka aku berkata
                Rentetan organ kata bersumber buku bukan kalbu
                Menjuarai tapi bukan juara asli
                Hanya apa ya…?
Kuhargai dan kau hargai dengan level, sertifikat, dan bukti
Untuk  itukah?
                Tak ada guna, walau ku bahagia
                Merasa hero yang pantas dibanggakan
                Sekawanku hanya berkata apalah dia, hebat, sibuk…
                Bagiku, awalnya maklum, tapi ini tabu nan
 Berperia

Kiniku sedikit sekedar sadar…

0 komentar:

Posting Komentar